Senin, 11 Juli 2011

Kertas Yang Jatuh

Malam itu sangat panas. Hingga aku keluar dari kamarku. Kutatap langit dari balkon, bulan ternyata sedang purnama. Hem, aku termenung beberapa saat. Zupppp!!!! Sekilap bayangan lelaki lewat di hadapanku. Saat aku sadar, tak kulihat dia lagi. aku termangu-mangu. “Mungkinkah aku bermimpi?”Bisikku dalam hati. Ternyata aku tak sedang bermimpi. Di lantai balkonku ku lihat sebuah kertas yang menarikku untuk mengambilnya.
Kubuka secara perlahan, hu…! Tulisannya tak bisa dikatakan bagus. Hanya mungkin aku bisa membaca tulisan di kertas itu. Sebuah kalimat sederhana, seperti puisi tapi mungkin bukan. Kubaca perlahan; . . .“Kau merpatiku” . . .
Hem, malam yang aneh. Di malam yang terang itu, sebuah kegelapan muncul. Yah, sepertinya aku mengenal kalimat itu. “ya sudahlah, mungkin aku terlalu berpikir romantic” bisikku di benakku.
###
Malam kedua, aku kembali ke balkon. Kali ini bulan tak lagi bersinar terlalu terang. Zuppp!!! Sekilap bayangan lelaki itu muncul lagi, dan kembali seperti kemarin. Aku menemukan kertas lagi. kali ini tulisannya lebih jelas, dan kertasnya lebih panjang. Aku tertarik kembali membaca tulisan panjang ini. Kali ini kubaca lebih keras dari malam kemarin;
Dear,malam yang bertarung
Wahai gadis yang pernah mengisi hari-hari akhirku, malam ini, entah yang keberapa kali, aku kembali mengenangmu. Entahlah apa maksudku malam ini? Aku hanya ingin bernostalgia dan mengenang hari-hari itu. Hari ketika aku dan engkau berjalan menuju rumahmu. Aku berjalan di sampingmu, layaknya seorang lelaki yang paling beruntung. Kau tahu? Aku ingin menggengam tanganmu. Hem, namun aku tak punya keberanian melakukannya. Serentak aku merasa Aku lelaki pencundang. Hu!
Aku juga kembali mengenang hari ketika aku memberanikan diri menemuimu di rumahmu, tepat di hari paska itu. Kau ingat? Kau tidak menghadiri misa dan aku menemuimu di rumahmu. Hari itu tepat Paska 2010.
Aku juga mengingat saat kau berjalan menemuiku dengan anggun, di hari akhir pertemuan kita. Kau lucu. Aku sungguh ingin memelukmu.hahhaaaa! sekali lagi, aku seorang pencundang. Hu, kenangan kita tetap kusimpan. Terutama tujuh buah surat kita-gaya cinta lama-. Ntah apa kabarmu kini? Anyway, aku tetap sayang kamu walau tak tahu kamu. Hheheeee!
“ Give me one more night, we can make it right, you know that I can't live without your love, baby just one more night, we can make it right.
Aku tersenyum membaca kertas aneh di tanganku. “Ha, pria ini menjatuhkan kertasnya di tempat ini” pikirku; apa ia tak mencintai kenangannya ini? ah, biarlah”. Aku pun kembali ke tempat tidurku. Aku akan meneruskan tidurku. Pria yang tak dikenal itu akan datang lagi, mungkin dalam malam selanjutnya. Cukuplah malam ini. Selamat malam.

SINGA KOK SEDIH?

Taman Safari Indonesia II ialah sebuah Taman Safari terbesar di Jawa Timur, letaknya di Prigen-Pasuruan. Sebuah tempat rekreasi bagi semua orang yang ingin melihat hewan-hewan dari berbagai kawasan benua. Hem, 39 jenis hewan dipamerkan di sana, diantaranya yang bikin heboh, singa dan kuda nil. N’ masih banyaklah yang bikin mulut berkata;Wah!
Kunjungan kami-Expostulan dan Rm.Anton- ke taman ini ialah sebuah penghibur -ya ialah kami kan anak baik yang jaga rumah selama liburan-. Dengan semangat berapi-api kami berangkat dari postulat. Perjalanan lancar, hingga kurang lebih 2 KM hampir sampai, kami mengalami sebuah gangguan di jalan. Mobil mogok. Awalnya terdengar sebuah ledakan kecil. Cukup buat khawatir sih. Eh beberapa saat terdengar lagi, kali ini disertai kepulan asap dari kap mobil. Wah, dengan gaya “matrix” kami menyelamatkan diri-keluar dari mobil-. Ehm, Setelah Diputuskan Rm. Anton yang urus mobil, perjalanan diteruskan, dengan kendaran kaki pribadi, jalan bro!
Setelah mendaki jalan, mendapat tatapan aneh dari warga, dan peluh mengalir, kami sampai. Weh, semua orang mengendarai mobil, hanya kami para pemuda cakep yang jalan. Ah ngk masalah, singa aku datang!
Setelah kebingungan mencari bus pengunjung kami pun memulai tur-tanpa didampingi Rm.Anton-. secara pribadi aku ngerasa perjalanan ini the bzt lah. Hewan-hewannya pada ramah-rajin menjamah mobil-mobil yabg lewat-. Ehm, asal ngk turun dari mobil. Hehheeee’. Hewan- hewan bahagia, kecuali para singa, mereka kurus-kurus. Mungkin karena ngk makan daging manusia,ihh!! Hewan yang paling bahagia ialah kuda nil, Cuma mereka malu-malu. Lewat di samping mereka, kita ngk disapa, malah sembunyi di air. Hu dasar mas nil! Hehheee, mungkin kepanasan ya?
Ok, setelah melihat hewan yang terakhir, mas waterbuck, perjalanan berakhir. Kali ini kami meneruskan main-main. Uh, main flaying fox tuh seru banget. Ada rahasia ne, Leo akhirnya berani ketinggian-frater projo-. Ehm, setelah puas di sana kami pulang.
Ehm, di perjalanan ada lagi nih tambahan supply buat perut. Menunya nasi garang ayam asam. Pa tuh? Heeheee, coba z deh, enak tuh, hanya di depot HTS.
Fnly, sampai di rumah. Hu! Rasanya belum mau pulang. Pengen tidur ma mas serigala deh. Kiiii,kiiii! So, pesan terakhir rekreasi tuh penting lo. Apalagi buat yang lagi bored ma tugas-tugas. So coba deh. Aku sih sarankan cari rekreasi yang berhubngan dengan alam, murah n aman. Yang mau coba Taman Safari boleh deh.
Catatan: doakan kami yang akan masuk tahun rohani ya teman-teman.

Rabu, 06 Juli 2011

Anak CM terima jubah.

Selamat!!!
Anda telah berani mempersembahkan diri kepada Tuhan. Semoga cita-cita serta usaha Anda disertai Tuhan. Amin
buat anak muda lain, contoh ne anak2 CM. bravo! lurus ya bro CM!

Senin, 04 Juli 2011

Surat untuk EX_postulan

Surat untuk EX_postulan
Hi Guyz! Ne hari ke lima setelah postulat perpisahan. Busyet! Jadi hilang suara2 ysng dulu mrnghancurksn postulat, contoh, Trio(bass gitar listrik), n Chandra(suara Drum)
*peace sob . .
Sekarang di pustulat hanya ada gwe, Ex-postulan Projo(seia jaga rumah), Gusti, anak baru, Romo Anton, n Tata beserta rombongan(peliharaan romo). Catatan: bruder pergi ke Domus, dia berpesan: “ saya sudah tidak tahan lagi, saya akan pindah ke domus saja. Nah tu kah, makanya teman-teman harus pandai jaga bruder, biar betah . .
Anyway, kalau kayak gini jadi pengen pulkam, ohw . . Borneo . .
Mau pulang sih, tapi ngk boleh, dua alasan:
1. belum boleh, takut ma bapak uskup
2. ngk punya cukup suplay dana
Ehm, ngkpapa kok, jaga rumah plus jaga Tata . .
Ehm, ada pesan ne buat para Ex-postulan :
Buat Ex-postulan Cm: jangan pinjam baju jelek ke sini. Di postulat tidak menerima sewa baju bekas n jelek. Apalagi kalau dipakai buat HOM(Hari Orang Mengong). Ohw ya, jaga SI dengan baik ya, nanti hilang tu prabotan dapur, qwe tau siapa yang suka bongkar dapur.
Buat Ex-postulan CP: Bang Windy kami tunggu di Malang. We support U, brther. Jangan menyerah, keep on walking.! OKY bro. tuk, Agung, selamat orientasi ya, semoga semakin mengenal CP. Amin. Oh ya, ember pakaian mu dipinjam Awan trus th.
Buat Ex-postulan O.Carm: willy n mas Joko breges ditunggu kedatangan beserta oleh2nya . . tuk mas Alex, kapan ke sini? Tetap berjuang ya mas.
Ehm, utk Ex-postulan SVD: wartakan Sabda Allah dimanapun Anda berada. Buat Vargo de celeng, kapan ke Malang? Mas Dar, pa kabarnya? Hilang ne. Salam satu jiwa ya, kami rindu kalian(dilarang muntah).
Buat yang lanjut,tetap semangat. Buat yang ngx, juga tetap semangat, Tuhan melndungi. Amin.
Finly,salam kangen dari kami(Ex-postulan Pr, Ex-postulan SVD, nak baru, juga Tata_love u all_) , .

Sabtu, 02 Juli 2011

contoh ibadat sabda

IBADAT SABDA
Tema: jangan menghakimi
PEMBUKAAN
Lagu pembukaan
P: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U: amin
Salam
P: semoga Tuhan beserta kita
U: sekarang dan selama-lamanya
Kata Pengantar
Saudara-saudaraku yang terkasih, selamat sore. Selamat bertemu kembali di Rumah Tuhan. Semoga kita tetap bersemangat dalam mengikuti ibadat sabda.
Bacaan-bacaan pada hari ini mengajak kita untuk tidak menghakimi sesama kita. Karena dalam perkataan dan perbuataan kita - baik sengaja maupun tidak – seringkali kita menjadi hakim. Menghakimi orang lain sampai membuat orang lain menjauh dari nilai-nilai Kerajaan Allah. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma,menasehati agar menerima orang lain apa adanya. Tanpa banyak menuntut orang lain. Lalu dalam bacaan injil akan diperdengarkan injil dari Lukas. Kita diajak untuk menjadi seperti Bapa yang murah hati, dengan tidak menghakimi orang lain.
Tobat
Oleh sebab itu, menyadari kita adalah manusia yang penuh dengan kelemahan dan dosa. Mari kita mohon ampun atas dosa-dosa kita, agar layak mengikuti peristiwa keselamataan ini.
P: saya mengaku . . . .
Diakhiri,
P: semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin


Tuhan Kasihanilah Kami
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhkan orang yang remuk redam hatinya, Tuhan kasihanilah kami . .
U: Tuhan kasihanilah kami
P: Engkau datang memanggil orang yang berdosa, Kristus Kasihanilah kami . .
U: Kristus kasihanilah kami
P: Engkau duduk di sisis Bapa sebagai pengantara kami, Tuhan kasihanilah kami . .
U: Tuhan ksihanilah kami
Doa Pembukaan
P: Marilah kita berdoa . .
Allah yang mahabaik, setiap saat kau melimpahi kami dengan segala berkat-Mu. Semoga ibadat yang kami langsungkan pada hari ini membimbing kami kepada keselamatan kekal. Amin.
Bagian Sabda
Bacaan Pertama (Rom 14:1-12)
14:1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
14:2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
14:3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
14:4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
14:5 Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
14:7 Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: buku mazmur hal 291
Refren: bersyukurlah kepada Tuhan, sebab baiklah Dia
• Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu yang mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.
• Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon, mereka yang ditanam di bait Tuhan, akan bertunas di pelataraan Allah kita.
• Pada masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Alleluia!
Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi
Bacaan injil ( luk 6: 36-38)
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Homily

Doa Umat
P: saudara-saudara yang terkasih, Allah pernah bersabda “mintalah, maka kamu akan diberi”. Oleh karena itu, marilah dengan rendah hati kita mohon kepada-Nya.

Ditutup dengan:
P: Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, terutama yang sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, yang hidup kini dan sepanjang masa.
U: Amin

Bapa Kami
P: atas petunjuk Penyelamat kita, dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa:
U: bapa kami . . .
Penutup
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa . .
Allah Bapa yang mahabaik, Engkau menganugerahkan kami keselamatan melalui sengsara, wafat, dan bangkit Putera-Mu. Semoga kami mampu hidup pantas sebagai orang-orang yang telah diselamatkan. Karena Engkaulah Allah yang hidup sepanjang masa.
U: Amin

Mohon Berkat
P: Saudara-saudaraku yang terkasih, sebelum pulang marilah kita memohon berkat dan rahmat Allah, agar kita dapat mengamalkan Sabda Allah yang baru kita dengar tadi dalam hidup kita sehari-hari. Untuk itu marilah kita hening sejenak, dan mempersiapkan diri.
Hening . . .
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: sekarang dan selama-lamanya.

P: Semoga kita selalu dilimpahi rahmat Allah yang mahakuasa, Bapa dan Putera, dan Roh Kudus.
U: Amin

Pengutusan
P: saudara-saudara yang terkasih, dengan demikian perayaan sabda telah selesai.
U: syukur kepada Allah
P: marilah kita pergi sambil membawa damai Tuhan.
U: amin

Lagu penutup

Khotbah
Jangan Menghakimi
Bacaan: Rom 14:1-12 Suarta Kasmiran
Luk 6:36-38
1. ilustrasi
Saudara-saudaraku yang terkasih, beberapa bulan lalu saya mempunyai seekor ikan cupang. Ikan cupang adalah sejenis ikan petarung. Tentu kita banyak yang mengenal ikan ini. Sebelum ikan ini mati, dia mempunyai sebuah kebiasaan. setelah saya menganti air kotor di akuariumnya dengan air bersih, ia akan menyerang kaca akuarium di sekelilingnya. Saudara-saudaraku tahu mengapa? Karena dia melihat bayangannya sendiri. Dia mengira itu musuhnya. Dia menyerang, mengigit, dan mengembangkan siripnya. Seolah-olah sedang bertarung dengan musuh besar. Saya kadang berpikir: Coba kalau dia tahu itu bayangannya, pasti dia tidak sibuk menyerang seperti itu. Bukankah itu hanya melelahkan saja. Coba kalau dia hanya tersenyum, tentu bayangan itu akan balas tersenyum. Coba saja ia hanya melambaikan-lambaikan ekornya saja. Tentu balasan dari perbuatannya adalah menerima hal yang sama.
Saudara-saudaraku yang terkasih, dari kebiasaan si ikan somang saya belajar sesuatu tentang hidup. Dalam hidup kita, hal yang kita perbuat bagi orang lain pasti akan memberi balas kepada kita. Jika kita marah kepada orang, tentu balasnya pasti ada rasa tidak enak dari orang lain. Serta jika kita menghakimi orang lain, maka pada suatu saat kita akan dihakimi orang lain. Sebaliknya, jika kita murah hati, pasti akan ada banyak orang murah hati kepada kita. Seperti injil pada hari ini. Dikatakan: “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi”. Demikianlah, kita seringkali menghakimi orang lain dengan perkataan kita atau mungkin perbuatan kita, baik sengaja atau tidak. Mungkin saja hal itu akan kembali kepada kita.
Saudara-saudaraku terkasih, walaupun sekarang kita punya hukum yang mulai tertata, tapi ada saja penghakiman yang kita lihat. Baik itu di pemerintahan, komunitas kantor, komunitas pertemanan, atau mungkin saja di komunitas ini. Lalu apa sih penghakiman itu?
2. apa, mengapa dan bagaimana
Saudara yang terkasih, bacaan-bacaan yang telah kita dengar jelas berbicara tentang penghakiman. Namun apakah yang dimaksud penghakiman itu?
Penghakiman berarti:
a. Penghakiman berarti kita menjadi seorang hakim. Sementara orang lain menjadi terdakwa di hadapan kita.
Saudara-saudara apakah pernah mendengar berita tentang seorang pencuri ayam yang dihakimi di tempat hingga meninggal? Atau berita tentang pencuri yang diseret ke lapangan oleh warga, lalu di pukul ramai-ramai? Beberapa bulan lalu saya membacanya di Koran Surya. Demikianlah, ini suatu realita penghakiman di masyarakat kita. Saya bisa mengatakan itu penghakiman tak berprikemanusiaan. Karena hak pencuri sebagai seorang manusia tak dipedulikan lagi. Pencuri mati di tempat, semntara pejabat masih tersenyum berseri. Saudara-saudaraku yang terkasih, kecendrungan dari kita adalah menentukah hidup orang lain. “kamu itu lo salah! Atau kamu itu lo bodoh!, dia itu jahat, jangan dekat dengan orang itu!” begitu sering kita menghakimi orang lain. Tidak hanya dengan perkataan, termasuk dengan penilaian subjektif kita. Seperti seekor burung rajawali yang hidup diantara telur ayam semenjak dari saat ia belum menetas. Ia tidak pernah diberi kebebasan menjadi dirinya sendiri. Akhirnya hingga mati, si rajawali tidak pernah mengetahui bahwa ia adalah seekor rajawali. Kamu itu harusnya begini, tidak boleh seperti itu! Kita membatasi orang-orang sekitar kita untuk melebarkan sayapnya. Melarang orang untuk menjalani hal yang sebenarnya baik. Bukannya membantu ia menjadi seekor rajawali sesungguhnya.
b. penghakiman berarti kita mengambil hak milik Allah
Saudara-saudara yang terkasih, apa yang saya maksud dengan mengambil hak Allah? Saudara-saudaraku yang terkasih, dalam bacaan pertama tadi kita menemukan jawabannya. Dalam ayat 8 dikatakan: Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Lalu milik siapakah kita? Milik Kristus. Milik siapakah penghakiman itu? Lalu apakah hak kita untuk menghakimi orang lain? Allah menciptakan semua kebaikan untuk semua orang. Matahari,hujan,panas,nafas,semua yang baik ada untuk semua orang. Itu berarti bukan hanya untuk orang Kristen, Katolik, Islam, tapi semua orang, termasuk untuk orang Atheis.
Mengapa tidak boleh menghakimi?
a. Allah adalah murah hati.
Kita diajak untuk menerima orang lain tanpa menghakimi. Kita diajak untuk mencintai semua orang tanpa memandang muka, asal, warna kulit atau isi dompet. Di dunia ini tidak ada yang tanpa kekurangan. Seorangpun tidak. Oleh sebab itu kita diajak untuk bersabar terhadap kelemahan-kelemahan orang lain, sambil terus membantu dia bangkit. Bukan membuat dia putus asa dengan menghakiminya. Dari belajar sabar terhadap orang lain kita banyak belajar. Kita bisa berusaha mengusahakan keutamaan-keutamaan. Kita juga bisa belajar menata hati dan pikiran kita secara postif.
b. dalam diri kita tidak ada kebenaran sejati
kita di dunia ini sama-sama orang berdosa. Sama-sama orang yang sedang berziarah menuju kehidupan abadi. Kebenaran sejati hanya ada pada Allah. Oleh sebab itu, Allah turun ke dunia dalam wujud manusia karena kita ini berdosa. Jadi, buat apa kita menghakimi? Lebih baik kita selalu mawas diri.
Bagaimana seharusnya?
a. segalanya berasal dari hati
Walau berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan sesuatu yang jahat pasti nanti ketahuan. Walau berusaha menahan diri, tapi akan keluar kata-kata jahat apabila kita tidak menata hati kita. Oleh sebab itu, mari kita tata hati kita.
b. positive thinking
Berusahalah berpikir positif tentang orang lain. Mohonlah bembingan Tuhan untuk mampu melihat orang lain sebagai sahabat, bukan musuh.

3. Aplikasi
Saudara-saudaraku yang terkasih diakhir renungan saya ini, saya hanya ingin mengajak kita untuk menghadirkan Tuhan bagi orang sekitar kita. Menghadirkan Tuhan, bukannya hantu. Berikan kebaikan kepada sesama, maka akan terpancar buah-buah kebaikan dari semua itu. Mari dengan perkataan kita, kita saling membantu dalam perkembangan. Bukannya menjatuhkan teman, membuat ia tidak mampu berkembang atau jatuh dalam keputusasaan. Karena dengan memberi kebaikan, kita akan menerima kebaikan. Karena Tuhan yang kita imani adalah murah hati. Mengapa kita harus menghakimi? Amin.

Jumat, 01 Juli 2011

artikel

Aku Berjalan kepada-Mu, Aku Buah Hati Ibuku
Namaku Marselus Suarta Kasmiran, dilahirkan di Kalimantan Barat. Keluarga kami adalah sebuah keluarga kecil. Aku anak pertama dari tiga bersaudara. Aku dilahirkan di lingkungan orang-orang Kristen. Orang tuaku menghantarkan aku ke iman Katolik. Melalui mereka aku mulai mengenal dan mencintai iman Katolik.
Bagiku keluarga adalah suatu kebangaan dan sebuah hadiah terindah dari Tuhan. Komunitas kecil itu menjadi semangat tersendiri dimanapun aku berada. Keluarga adalah yang teristimewa dalam hidupku. Aku percaya, keluarga adalah hal yang inheren dari perjalanan hidupku, juga untuk banyak orang. Perjalanan hidup kita tidak terpisahkan dari perjalanan panjang bersama keluarga. Sampai hari ini aku yakin Tuhan Yesus sekalipun, menjalani misi-Nya tidak terlepas dari peran keluarga kudus Nazaret, ibu Maria dan bapa Yosef.
Semakin hari semakin terasa peran orang tua bagi perjalanan hidupku. Ayahku yang setia mencari nafkah, ibu yang setia melayani keluarga. Semua itu menjadi tinta bagi diriku yang kadang kekeringan untuk menulis cerita hidup.
Aku sadar tidak ada orang tua yang benar-benar sempurna bagi anaknya. Tekadang aku tahu mereka berusaha keras menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun mereka hanyalah manusia yang hanya bisa mengejar kesempurnaan. Aku terkadang tak merasa cukup baik menjadi seorang anak. Seringkali menuntut dan sedikit menjadi penurut. Tapi lihatlah kasih mereka.
Sampai hari ini, saat aku dibina di postulat Stella Maris, mereka tetap menjadi kekuatan bagiku. Saat aku tak pernah habis mengeluh, aku diingatkan akan ayahku yang bekerja hingga berpeluh. Saat aku bersedih, aku diingatkan akan ibuku yang sedang memanggil namaku dalam doanya, anak terkasih.
Bagai kesedihan ibu Maria dan bapa Yosef yang mencari Yesus Tiga hari di Bait Allah(bdk Luk 2:41-51). Orang tua lebih banyak menderita kesedihan oleh para anak. Mereka lebih banyak memberi daripada minta balasnya. Tapi lihatlah, mereka tetap mencintai kita. Tapi dengarlah, suara mereka tetap memanggil dengan suara sayang. Tapi rasakan, peluk mereka saat kita tak berdaya.
Semoga saudara-saudaraku tetap mendoakan orang tua kita. Dari sanalah kita mulai berjalan menjalani hidup kita. Dari sanalah benih-benih karya Allah ditumbuhkan. Dari sanalah kita berkembang. Ingatlah segala kebaikan mereka, tanpa memperhitungkan sedikit ketidaksempurnaan mereka. Dari sanalah Allah merencanakan sesuatu yang luar biasa bagi hidup kita.
Selamat mengasihi orang tua dan memanggil nama mereka dalam doa-doa Anda. Ingatlah! Langkah pertama kita kepada karya besar Allah dimulai dari sana.

perjalanan ke coban glotak

eh, dingin ea kalau ke air terjun . . .
kapan kesini lagi??
ohw ya, ne kunjungan ke alam pertama kali angktan kita ya??? em, moga2 ksni lagi(kapan2)


kenangan ke pantai

ne kenangan waktu ke Balekambang . . seru banget . . menyisahkan banyak pengalaman yang berharga . . semoga kita tetap bersaudara . .